GARA-GARA Si MINNY
Shella
Virginia… siapa yang tidak kenal dengan nama ini??? Cewek yang sangat
terpopuler di sekolahnya, yaitu : Jakarta International School. Di sekolahnya,
ia menyandang sebagai Ketua Pecinta Alam. Shella berperawakan cantik, manis,
pintar, tapi sayang ia tomboy dan jutek. Sehingga teman-temannya menjulukinya
dengan sebutan “MISS JETE” ( Miss Jutek ) bukan dengan sebutan “MISS UNIVERSE
or MISS BEAUTY”.
Shella cukup terkenal, karena ia
adalah anak dari seorang pengusaha ternama di Jakarta. Ia anak kedua dari dua
bersaudara dan ia mempunyai kakak yang bernama “Nadia Silvana”. Sifat kedua
kakak-adik ini pun berbeda, Nadia yang anggun dan Shella yang tomboy. Mereka
hanya tinggal berdua dengan para pembantunya dan satpamnya, karena orang tua
mereka saat ini berada di Amerika untuk keperluan bisnisnya. Walaupun Shella
terkenal dengan jutek dan tomboynya, tapi ia sangat menyayangi binatang,
terutama seekor kelinci. Sampai sekarang ia masih mempunyai kelinci
kesayangannya, yang diberi nama “MINNY”.
Seperti
biasanya, setelah Shella pulang dari sekolah ia tak lupa untuk memberi makan si
Minny. Tapi, ketika Shella melihat kandang Minny, ternyata kelinci
kesayangannya tidak ada. Shella terkejut bukan main, lalu….
“ BIBI……!!!!!!!” teriak Shella.
“ Ada apa, Non?” tanya Bi Yani takut-takut saat menghampiri
Shella di halaman belakang.
“ Mana Minny?” tanya Shella serius dengan penuh emosi.
“ Bukannya ada di kandangnya kan, Non?” jawab Bi Yani
ragu-ragu.
“ Mana????” sambil memperlihatkan kandangnya.
“ Tadi saya lihat masih ada non,
trus saya kembali ke dapur lagi deh,”
“ Kenapa di tinggal, bi?”
“ Soalnya, tadi ada telepon yang masuk non!”
“ Ya udah, sana balik kerja!” perintah Shella.
“ Permisi, non,” bi Yani berlalu dari hadapan Shella yang
masih memeluk kandang sang kelinci kesayangannya.
“ Minny, kamu kan belum makan, kalau kamu sakit gimana? Trus
nanti kamu tidur dimana? Kalau kamu kehujanan gimana? Pokoknya, aku nggak mau
tahu kamu harus pulang ke rumah lagi. Aku nggak mau kehilangan kamu,” Ucap
Shella entah berbicara dengan siapa ia. Lalu, ia masuk ke dalam rumahnya dengan
wajah yang sedih.
“ Bi…. Cari Minny!” teriak Shella. Bi Yani pun
menghampirinya.
“ Sekarang, non!” ujar bi Yani.
“ Iya. Masa tahun depan!”
“ Baik, non!” Bi Yani berlalu dari hadapan Shella. Dan kini
ia akan pergi untuk mencari Minny, kelinci kesayangan anak majikannya.
# # #
Sore hari….
Ketika
Shella sedang asyik menonton film kesukaannya sambil terus mengemil makanan
yang di tangannya. Tiba-tiba, bi Yani datang.
“ Misi, non!” sapa bi Yani.
“ Ada apa? Minnya udah ketemu?” tanya Shella tanpa sedikit
pun menoleh ke arah bibinya yang berada di belakangnya. Ia terus menonton film
dan memakan makanannya.
“ Udah, non!” jawab bi Yani. Shella bangun dari kursinya dan
ia membalikkan badannya ke arah bi Yani.
“ AAAAA……!!!!!” teriak Shella histeris.
“ Bibi…. Ini kelinci siapa???? Ini bukan Minnynya, bi…!!
Mana Minnynya? Shella maunya Minny bukan kelinci yang jelek ini!” bentak
Shella.
“ Tapi, kan non bukannya Minny itu kelinci?” tanya bi Yani
takut-takut.
“ Iya. Tapi bukan yang ini!”
“ Maaf, non!”
“ Pokoknya buang ini kelinci jauh-jauh dari rumah ini.
Shella nggak mau di rumah Shella ada kelinci kumel kayak gitu. Shella nggak
sudi punya kelinci jelek kayak gitu!” perintah Shella. Shella berdengus. Ia
segera ke kamarnya dan kemudian menelepon sang kakak. Tut… tut…. ( belum ada
jawaban sama sekali ).
“ Hallo,” suara dari seberang sana.
“ Hallo, kakak!”
“ Ada apa, Shel?” tanya Nadia yang tak lain dialah kakaknya
Shella.
“ Kak, Minny….. hilang!” ucap Shella mengawali
pembicaraannya.
“ Kenapa? Kok bisa?” tanya Nadia.
“ Nggak tahu!”
“ OK!!! Nanti kakak bantu cari!”
“ Thank you my sister….,”
“ Tapi, kalo nggak ketemu jangan salahin kakak!”
“ Siiiiip deh…..” tut… tut…. tut…… Telepon terputus.
# # #
Sekitar
jam 19.00 malam, Nadia pun baru pulang dari kuliahnya. Wajahnya bertampang
lesu, capek, dan sangat lelah karena begitu banyak tugas yang ia harus
kerjakan. Dan sekarang ia masih sibuk dengan skripsinya yang belum selesai. Tapi,
di samping itu dia adalah gadis yang bertanggung jawab dan peduli dengan
keluarganya.
“ Assalamu’alaikum…!!!” ucap Nadia saat masuk ke dalam
rumahnya.
“ Eh, non udah datang !” sapa bi Yani saat Nadia duduk di
kursi tamu.
“ Iya, bi!”
“By the way, Shella
mana?”
“ Ada di kamarnya, non!”
“ Ooooh….! Ya udah deh saya ke kamarnya dulu!” Nadia berlalu
dari hadapan bi Yani.
“Shella…,” panggil kakaknya saat membuka pintu kamar Shella.
Lalu ia masuk.
“ Shella masih mandi, kak!” teriak Shella dari dalam kamar
mandi.
“ Cepetan!”
“ Sebentar lagi,”
Nadia
pun menunggu Shella selesai mandi. Sambil menunggu Shella selesai mandi, Nadia
melihat-lihat semua barang adik semata wayangnya itu. Beberapa menit kemudian,
Shella keluar dari kamar mandi.
“ Kenapa sih, kak?” tanya Shella sambil mengeringkan
rambutnya dengan handuk yang di pegangnya.
“ Minny…. Nggak ketemu!” jawab Nadia datar.
“ Padahal, kakak udah cari kemana-mana. Ke toko kelinci,
nanya sama orang-orang, tapi hasilnya nihil, Shel! Mereka nggak ngeliat kelinci
kesayangan kamu itu!” lanjut Nadia.
“ Terus?”
“ Yah… kamu cari sendiri. And kakak nggak bisa nemenin kamu,
cause kakak harus nyelesain skripsi kakak dulu!”
“ Ya udah, nggak apa-apa. Makasih yah kak, udah mau bantuin
cari,” ujar Shella lemes.
“ Jangan lemes gitu dong… masa adik kakak yang cantik ini
jadi lemes!” rayu Nadia. Shella pun tersenyum.
“ Sekarang kita makan malam aja yuk!” ajak Nadia.
“ Nggak ah kak, aku udah ada janji sama Elfa mau pergi,”
“ Ya udah hati-hati di jalan!” pesan Elfa. Elfa pun keluar
dari kamar Shella. Sedangkan, Shella bersiap-siap.
15
menit kemudian, Shella pergi dengan membawa mobil merah jazznya menuju rumah
Elfa. Tak lama kemudian, dia sudah sampai di rumah sahabatnya. Shella hanya
menunggu di depan rumah Elfa, Elfa langsung keluar rumah untuk segera
berangkat. Dengan berat hati, dia pura-pura ceria supaya Elfa tidak mengetahui
apa masalahnya.
“ Gue kira lo nggak jadi datang!” ujar Elfa saat ia masuk ke
dalam mobil Shella.
“ Masa sih gue nggak jadi datang. Gue udah terlanjur janji
sama lo!” jawab Shella seadanya.
“ Ok! Let’s go…,” Shella menancapkan gas mobilnya dan mereka
segera berangkat menuju Mall Artha Gading.
Tak lama kemudian, mereka sudah sampai di Mall
tersebut. Di sana mereka belanja, nonton, makan, dan lain-lain hingga waktu
menunjukkan pukul 22.00. Setelah itu mereka segera pulang.
# # #
“ Hallo, Shel!!! Kok lo nggak masuk sekolah sih? Kan gue
jadi duduk sendirian!” tanya Elfa sahabat Shella saat meneleponnya.
“ Gue sakit Fa, ijinin gue ya!” ucap Shella dengan suara
serak-serak basah.
“ APA!!! SAKIT ????” Elfa terkejut, matanya mendelik,
mulutnya menganga sesaat ( mana mungkin Shella sakit? Semalam aja kita berdua
baru aja jalan-jalan ke Mall!!! Dia sehat-sehat aja tuh??!! ) Elfa terus
membantin nggak percaya.
“ Fa, lo masih di situ kan?” lanjut Shella.
“ Sebenarnya lo sakit apa sih? Kok mendadak kayak gini?”
“ Ini semua tuh gara-gara….,”
“ Shel, udah ada Pak Wisnu nih, cepat sembuh ya!!!” Elfa
bergegas mematikan hand phonenya dan memasukkan ke dalam tas, tanpa
mendengarkan kenapa Shella bisa sakit mendadak.
# # #
Esok harinya…..
“ Cepet banget Shel, kok udah sembuh? Emang lo sakit apa
sih?” sergap Elfa yang saat itu kelihatan lebih perhatian sama Shella.
“ Iiiih…. Apaan sih lo!!! Datang-datang udah bawel!! Gue tuh
lagi sedih, si Minny hilang. Gue shock banget!!! Jadi, gue mutusin nggak masuk
sekolah buat nenangin hati dan pikiran gue,” tukas Shella dengan wajah super
kalem.
“ Cuma gara-gara itu?” tanya Elfa bingung. Shella Cuma mengangguk.
“ Jadi, lo nggak beneran sakit?” Elfa semakin bingung dan
penasaran. Shella tetap Cuma mengangguk.
“ Si Minny berarti banget Fa, buat gue. Apapun yang gue
rasain dan yang terjadi sama gue, cuma si Minny yang paling tahu dan mengerti.
Sekarang si Minny hilang!! Gue nggak bisa cerita lagi tentang perasaan gue,”
tutur Shella dengan gaya melankolis seraya memeluk erat foto Minny dengannya.
“ Lebay banget sih lo, Shel!! Cuma gara-gara kelinci ini doang,”
tukas Elfa seraya mengacak-acak rambut Shella yang udah tertata rapih.
“ Kelinci ini separuh dari hati gue!” lanjut Shella dengan
wajah super lebay.
“ Kan lo bisa beli
kelinci yang lain? Atau kucing? Gimana kalau hamster? Kalo nggak ular aja
sekalian!!!” usul Elfa dengan suara agak meledak.
“ Nggak bisa!!! Gue udah terlanjur cinta sama kelinci ini,
Fa. Minny kan udah gue rawat dari kecil dan gue nggak mau kehilangan dia!
Apalagi harus menggantikan posisinya! Nggak mungkin banget!!!!”
“ Kayak sinetron banget sih lo!!! Terus lo maunya gimana?”
tanya Elfa yang agak sedikit lelah dengan sikap sahabatnya.
“ Pokoknya, gue harus Minny sampai ketemu!! Apapun rintangan
yang menghadang, gue akan tetap jalani. Ini semua gue lakukan demi Minny
gue…..,” sahut Shella semangat dengan mata yang berbinar-binar penuh harapan.
Huft, so sweet…!!!!
Elfa
pun mempunyai rencana yang bagus untuk membantu mencari kelinci sahabatnya itu.
Tiba-tiba, sosok cowok tinggi, ganteng, putih, berhidung mancung, dan berambut
punk, sudah berdiri di hadapan Shella dan Elfa.
“ Shel, besok pulang sekolah, OSIS mau rapat tentang
porseni. Jangan telat OK!!!” tutur Vino, ketua OSIS yang paling jago ngomong
kalo lagi debat.
“ Oh, masih besok kan?” sahut Shella ketus. Vino pun segera
keluar dari kelas tanpa menghiraukan kejutekkan Shella.
“ Lo jutek banget sih?” tanya Elfa.
“ Biarin aja! Dia juga galak banget sama gue kok, Fa!!!”
sahut Shella sambil kipas-kipas nggak jelas dengan kipas berbulu merah.
“ Dasar Miss Jete alias Miss Jutek!!!” ledek Elfa.
“ Bodo amat,” tukas Shella seraya beranjak keluar dari
kelas.
# # #
Saat istirahat di sekolah….
“ Gimana Shel, rencana gue?” tanya Elfa.
“ Siip… gue udah temple di madding!!” jawab Shella.
Sementara
itu di madding sekolah udah rame banget. Nggak cewek, nggak cowok, pada
penasaran dengan selembaran yang baru saja di temple sama Shella.
SAYEMBARA
!!!
Barang
siapa yang menemukan seekor kelinci berwrna putih, bersih, cute, and manis
banget. Harap di kembalikkan ke alamat di bawah ini : Jl. Surya Kencana Gg. Ketapang dua No. 48 Rt
007 Rw 05 Pamulang Barat – 15417 Atau
hubungi ke nomor ini : 087774895795 Bagi cewek
yang berhasil nemuin : “Gue bayarin shopping.”
Tapi,
kalo cowok yang berhasil nemuin : “Akan gue jadiin cowok gue.” - SHELLA -
Vino berusaha untuk membaca selembaran tersebut.
“ Permisi… misi ya…. misi dong….. gue mau lewat nih!!!” ucap
Vino kepada para pembaca mading yang sangat antusias. Setelah berhasil melewati
kerumunan masa yang berjejalan kayak ngantri dana BLT, Vino membaca dengan
sangat seksama dan langsung senyum-senyum nggak jelas.
# # #
Esok harinya setelah pengumuman….
Ketika
Shella dan Elfa sedang jogging pagi di sekitar taman, tiba-tiba ad yang
memanggil nama Shella.
“ She…..lla tung…gu!” teriak seseorang dari kejauhan. Shella
dan Elfa berhenti. Seseorang itu pun mendekati Shella. Shella dan Elfa
terkejut, ternyata yang memanggil nama Shella adalah cowok lemot yang ada di
sekolah mereka.
“ Gu…e ne…muin ke…lin…ci lo!” ujarnya dengan ciri khas
bicaranya.
“ Oh My GOD!!! Coba gue lihat…,” ucap Shella nggak percaya.
Shella
pun segera mengambil kelinci itu dari kandangnya. Saat Shella meneliti dengan
jelas kelinci tersebut, ternyata itu bukan kelincinya. Untungnya, bukan si Adi
yang berhasil nemuin kelinci kesayangannya.
Hari selanjutnya….
Saat
Shella dan Elfa sedang asyik makan baso di depan rumahnya Shella, tak sengaja
mereka melihat seorang cowok yang membawa sebuah kandang kelinci menuju arah
rumah Shella.
“ Ngapain tuh si cupu ke sini?” tanya Shella.
“ Jangan-jangan dia yang nemuin kelinci lo lagi, Shel…,”
jawab Elfa seraya tertawa terkekeh-kekeh.
“ Jayus lo!”
“ Lihat aja tuh!! Dia bawa kandang and kelincinya juga
kan!?” ucap Elfa meyakinkan.
“ Siapa tahu bukan kelinci di kandangnya!”
“ Lihat aja nanti!”
“ Chel… Chel… !!! Gue belhacil nemuin kelinci lo nih !!!”
ucap Jono menghampiri Shella di depan rumahnya seraya memberikan kandang
kelinci tersebut.
“ Jono… nama gue itu Shella, OK!!! Pake sss…. !!!” ucap
Shella meledek.
“ Mana? Coba gue lihat!!” lanjut Shella seraya bertanya
dengan santai ( mana mungkin si cupu yang nemuin? Masa gue jadian sam si
cupu??? Udah cupu, cadel lagi…!!! Iiih… amit-amit deh!!! )
Jono
segera mengeluarkan kelinci tersebut dari kandangnya dan memberikan kelinci
itu ke tangan Shella. Mata Shella
terbelalak. Mulutnya menganga cukup lama. Untungnya, nggak ada lalat yang
transit ke dalam mulutnya.
“ Shel, si Jono udah nungguin jawaban lo tuh!! Kok lo, jadi
bengong?? Benarkan itu kelinci kesayangan lo… itu Minny kan???” tutur Elfa
seraya menjentikkan jarinya untuk menyadarkan Shella dari lamunannya.
“ Tunggu dulu deh…,” tutur Shella. Shella memeriksa kelinci
itu dengan teliti.
“ Ada inisial nama gue sama Minny “SM”, berarti…,”
“ Berarti lo harus jadiin Jono cowok lo!!” Elfa meledek.
“ Oh My GOD!! Tolong jangan dia… please, ini Cuma mimpi kan?
Kenapa yang nemuin harus Jono,” Shella membantin.
“ Bener ini lo yang nemuin?” tanya Shella penasaran.
“ Bukan,” jawab Jono.
“ Syukurlah. Trus siapa?” Shella semakin penasaran.
“ Nanti jam 8 malam, dia mau ketemu lo di cafetalia. Dia
pake baju bilu, meja no.17,” tutur Jono dengan logat cadelnya.
“ Emang siapa sih?” tanya Shella ( Yah, walaupun hatinya
sedikit lega karena bukan Jono yang nemuin kelinci kesayangannya, tapi ia masih
penasaran siapa yang menemukannya.)
“ Nanti juga lo tahu,” jawab Jono seraya pergi dari hadapan
Shella yang masih penasaran.
“ Fa, kira-kira siapa ya? Cewek or Cowok?” tanya Shella.
“ Maunya?” tanya Elfa balik.
“ Siapa aja deh, yang penting gue udah berhasil nemuin
soulmate gue,” tutur Shella sambil mengusap bulu si Minny.
“ Maksud lo, si Jono?” tanya Elfa sambil menahan tawanya.
“ Iiiih…. Ya kelinci gue lah…!!! Minny gitu loh…,” teriak
Shella kegirangan seraya memeluk kelincinya.
# # #
Malamnya di Cafetaria…
“ Mana nih, malah gue yang duluan sampai! Katanya dia yang
nungguin gue? Biarin aja deh, yang penting gue udah nunggu di meja no.17,” ucap
Shella seraya merapihkan tatanan rambut dan bajunya. Takut kelihatan kusut.
Hampir
15 menit, Shella udah nunggu sendirian tapi belum ada orang yang berkemeja biru
yang akan menjadi malaikat penolongnya. Tapi tiba-tiba, mata Shella tertuju
pada sosok seorang cowok yang tinggi, putih dan ganteng, pastinya yang nggak
asing lagi di matanya. Cowok itu berjalan menuju arah meja Shella seraya
membersihkan bajunya yang kelihatan agak kotor.
“ Sorry ya! Tadi pas di jalan mau masuk, ada orang yang
nabrak gue di depan. Baju gue ketumpahan minuman dia deh! Jadi, gue ke kamar
mandi dulu. Lo udah dari tadi ya, Shel?” tutur cowok yang baru saja duduk di
hadapannya. Shella hanya diam seribu bahasa, nggak percaya!!! Matanya tetap
melihat cowok yang ada di hadapannya sekarang.
“ Kenapa harus dia yang nemuin? Emang sih dari dulu gue udah
suka sama dia, tapi kan….,” Shella terus-menerus mengoceh nggak jelas di
hatinya. Sikapnya yang agak gelisah ternyata sangat ketara di mata cowok itu.
“ Jadi, gue di cuekin nih? Lo nggak bilang terima kasih ke
gue? Atau langsung nembak gue jadi cowok lo?!”
“ Gue nggak nyangka, ternyata dia sePD ini. Beda banget kalo
di sekolah, cowok yang belagu, sok cool, galak, dan nyebelin banget!!!” batin
Shella menggerutu.
Shella
menarik napas dalam-dalam, membuangnya perlahan dan akhirnya Shella berani
untuk bicara.
“ Thanks ya, Vin. Udah nemuin kelinci kesayangan gue,
kelinci ini berarti banget buat gue,” tutur Shella dengan suara agak gemetar.
“ Udah, Cuma gitu doang?” Tanya Vino santai.
“ Ya udah. Kalo lo nggak mau
ngomong, biar gue aja deh…,”
Mata
Shella mendelik, penasaran dengan apa yang akan di katakana oleh Vino.
Ternyata, Vino mengangkat tangannya memanggil pelayan café, memesan soft drink
dan beberapa cemilan. Nggak lama kemudian pesanan datang.
“ Gue kira…,” Shella pun mendengus.
“ Minum dulu Shel, biar tenang!” Shella segera meminum soft
drinknya yang dingin.
“ Dimana lo nemuin kelinci gue?” Tanya Shella.
“ Pas itu gue lagi jalan-jalan di taman, gue nggak sengaja
lihat ada kelinci dan nggak tahu punya siapa. Berhubung gue suka sama kelinci
dan kelinci gue juga pernah hilang, ya udah gue ambil aja..,” jelas Vino
santai.
“ Tapi…,”
Vino
segera memotong pembicaraan Shella yang belum selesai di ucapkannya. Suasana
tiba-tiba menjadi hening. Vino memulai lagi pembicaraannya. Ehmmmm….
“ Shel, lo mau nggak jadi pacar gue? Jadi orang yang selalu
deket dan ada di samping gue. Jadi seseorang yang gue sayang dan menyayangi
gue,” ucap Vino yang malam itu terlihat lebih ramah dan romantis.
Napas
Shella tiba-tiba berhenti sesaat. Dadanya menjadi kembang-kempis. Shella
kembali meminum soft drinknya. Kali ini gantian Vino yang meminum minumannya
sampai tetes terakhir.
“ Kenapa baru sekarang lo nembak gue? Gue udah suka sama lo
dari dulu. Ya, walaupun lo cowok yang paling galak, belagu, nyebelin, sok cool
selama gue kenal. Tapi, itu yang gue suka,” ucap Shella yang ikut-ikutan romantis
malam ini.
“ Jadi, lo…,”
“ Iya. Gue mau jadi pacar lo. Jadi orang yang selalu ada dan
deket di samping lo. Jadi seseorang yang lo sayang dan menyayangi lo…,” tutur
Shella dengan perkataan yang persis sama dengan perkataan Vino.
“ Thank’s ya…,” ucap Vino sambil memegang erat tangan
Shella.
Akhirnya
Sang MISS JUTEK bisa luluh juga oleh Mr. COOL….
“ Apa kata Elfa ya… kalo tahu gue jadian sama lo?” tanya
Shella.
“ Kayanya dia bakal pingsan di tempat deh…,” ujar Vino
seraya tertawa terbahak-bahak.
Finish……
Created By
: Putri Ayu Silmi Afifah